Jumat, 25 Maret 2011

Seputar Hypnosis dan Konseling

HYPNOSIS
Hypnosis pertama kali ditemukan oleh Friederich Anton Mesmer, diakhir tahun 1700-an. Dikenal dengan sebutkan Mesmerism, yaitu suatu proses yang dilakukan untuk mengharmoniskan penyaluran magnetic fluid dalam tubuh manusia. Pada tahun 1843, James Braid mengganti istilah Mesmerism menjadi hypnosis, yang diambil dari salah satu nama dewa di Yunani, Hypnos.
Hypnosis (hipnosa – hipnose) merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani-hipnos, yang artinya tidur. Hypnosis adalah sebuah tehnik/metode yang digunakan dalam psikoterapi (namun bukan psikoterapi yang berdiri sendiri) dengan memanfaatkan keadaan hipnotik klien untuk melakukan perubahan terhadap diri mereka. Hypnosis dapat bermanfaat untuk individu itu sendiri dalam memaksimalkan potensi diri; penyembuhan berbagai penyakit psikosomatis; pertunjukan; penyelidikan kriminal; pendidikan; medis seperti menghilangkan rasa takut akan nyeri; dll. Ilmu hypnosis tidak memiliki kaitan dengan hal-hal mistik, karena hypnosis merupakan ilmu yang dapat dipelajari oleh setiap orang dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Hypnotherapy adalah suatu kegiatan psikoterapi yang mempergunakan kondisi hipnosis sebagai bagian dari proses penyembuhan dalam upaya membuka kejadian di masa lampau karena diperkirakan berpengaruh pada masa kini.
Bernheim and Liebeault mengenalkan hypnosis sebagai treatment untuk mengobati penyakit fisik. Hal ini didukung dengan sebuah penelitian pada tahun 1990, tentang efektivitas model hypnosis berdasar jenis penyakit yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model hypnosis lebih berpengaruh daripada jenis penyakit. Sugesti hypnosis untuk penyakit yang akut lebih diarahkan untuk menurunkan kecemasan dan sugesti hypnosis yang dianjurkan untuk penyakit kronis yaitu perlawanan terhadap penyakit saat pemberian hypnosis

KONSELING
Konseling berasal dari kata counsel yang diambil dari bahasa Latin yaitu consilium, artinya ”bersama” atau ”bicara bersama”, mengandung pengertian bahwa pembicaraan konselor dengan seorang atau beberapa klien. Konseling dipandang sebagai proses yang melibatkan seseorang profesional berusaha membantu orang lain dalam mencapai pemahaman dirinya, membuat keputusan, dan pemecahan masalah.
Konseling bukan sekedar memberikan informasi, dalam proses tersebut terdapat hubungan yang sangat penting yaitu hubungan terapeutik dan tidak menciptakan ketergantungan antara klien dengan konselor. Hubungan konseling harus diciptakan agar terjadi kemandirian pada klien, mulai dari proses eksplorasi diri, mencari pemecahan masalah, menentukan keputusan, hingga melakukan keputusan. Konseling hypnosis merupakan konseling yang menggunakan hypnosis state pada klien, yaitu suatu kondisi dimana manusia cenderung lebih sugestif (alpha dan theta state), sehingga dapat menerima saran-saran yang dapat berubah menjadi nilai-nilai baru.
Konseling hypnosis dapat kita terapkan pada beberapa bidang yaitu konseling pendidikan yaitu konseling yang dilakukan dalam institusi-institusi pendidikan yang menangani permasalahan dalam proses belajar dan mengajar; konseling vokasional yaitu konseling yang berhubungan dengan pekerjaan, misalnya membantu penyesuaian dengan pekerjaan yang baru; konseling keluarga dan perkawinan yaitu membantu menyelesaikan masalah-masalah psikologis yang dihadapi kedua belah pasangan atau keluarga dari masing-masing pasangan; konseling perkembangan anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut yaitu konseling yang menyangkut masalah-masalah psikologis tentang perkembangan anak hingga usia lanjut; konseling rehabilitasi yaitu konseling yang dilakukan terhadap orang-orang yang sedang dalam proses rehabilitasi seperti pada orang cacat; konseling agama digunakan untuk membantu klien yang mengalami masalah yang berkaitan dengan agama; dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar